Minggu, 24 Oktober 2010

etika profesi

Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada setiap mahasiswa atau murid memerlukan kepercayaan dari mahasiswa atau muridnya yang dilayani. Kepercayaan mahasiswa terhadap mutu jasa si pengajar/dosen akan menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.

Perilaku tidak etis adalah tindakan yang berbeda dengan tindakan yang mereka percayai yang merupakan tindakan tepat dilakukan dalam situasi tertentu
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Siklus otto dan diesel

1.siklus otto







Pada siklus diatas di jelaskan langkah pertama yaitu langkah kompresi,setelah kompresi langkah kedua ialah memasukan bahan bakar selanjutnya langkah ketiga proses pembakaran yang di picu oleh spark plug/busi,kemudian hasil dari pembakaran tersebut menghasilkan tenaga atau gaya yang di gunakan untuk menendang piston turun ke TMB,dan yang terakhir gas tersebut di buang keluar seiring piston akan naik kembali k TMA,



-siklus diesel


Siklus diesel sebenarnya prosesnya hamper mirip dengan mesin otto Cuma yang membedakan pada diesel tidak ada busi, tetepi hanya busi pemanas saja,dan pada mesin diesel umumnya menganut komresi yang jauh lebih tinggi dari mesin otto.


2.-Siklus otto
Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto.
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram tekanan (p) vs temperatur (V) berikut:

Proses yang terjadi adalah :
1-2 : Kompresi adiabatis
2-3 : Pembakaran isokhorik
3-4 : Ekspansi / langkah kerja adiabatis
4-1 : Langkah buang isokhorik
Beberapa rumus yang digunakan untuk menganalisa sebuah siklus Otto adalah sebagai berikut :
1. Proses Kompresi Adiabatis
2. Proses Pembakaran Isokhorik
3. Proses Ekspansi / Langkah Kerja
4. Kerja Siklus
5. Tekanan Efektif Rata-rata (Mean Effective Pressure)
6. Daya Indikasi Motor

Dimana parameter – parameternya adalah :
p = Tekanan gas (Kg/m^3)
T = Temperatur gas (K; Kelvin)
V = Volume gas (m^3)
r = Rasio kompresi (V1 – V2)
Cv = Panas jenis gas pada volume tetap ( kj/kg K)
k = Rasio panas jenis gas (Cp/Cv)
f = Rasio bahan bakar / udara
Q = Nilai panas bahan bakar (kj/kg)
W = Kerja (Joule)
n = Putaran mesin per detik (rps)
i = Index pengali; i=1 untuk 2 tak dan i=0.5 untuk 4 tak
z = Jumlah silinder
P = Daya ( Watt )


- Siklus diesel 2 tak
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Penggunaan motor diesel bertujuan untuk mendapatkan tenaga mekanik dari energi panas yang ditimbulkan oleh energi kimiawi bahan bakar, energi kimiawi tersebut diperoleh dari proses pembakaran antara bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada tujuan perancangan, dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.
Tekanan gas hasil pembakaran akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol. Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto.
Diagram P-V siklus diesel dua langkah

Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang ditimbulkan oleh dua elektroda busi, sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar hingga mencapai temperatur nyala akibat kompresi torak. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.


3. Perbedaan langkah ICE 2tak dan 4tak
Didalam dunia otomotif, sebagai prime mover (pengerak utama) digunakan internal combustion engine (motor pembakaran dalam), baik itu motor bensin maupun motor disel, dan kedua jenis motor tersebut ada yang menggunakan proses kerja 4 tak atau atau menggunakan proses kerja 2 tak. Istilah motor 4 tack dan motor 2 tack adalah istilah dalam bahasa Belanda, dalam bahasa Inggris disebut four stroke engine dan two stroke engine, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut motor 4 langkah dan motor 2 langkah, tapi secara umum lebih populer motor 4 tak dan 2 tak.
Motor 4 tak adalah motor yang tiap satu kali proses kerjanya memerlukan 4 kali gerakan piston (seker : Belanda, torak : Indonesia) dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah) dan dari TMB ke TMA atau dua kali putaran crank shaft (kruk as : Belanda, poros engkol : Indonesia).
Motor 2 tak adalah motor yang tiap satu kali proses kerjanya memerlukan 2 gerakan piston dari TMA ke TMB dan dari TMB ke TMA atau satu kali putaran crank shaft.
Proses kerja motor 4 tak dan 2 tak telah banyak sekali dibahas pada situs-situs di-internet, cari dengan Google search engine ketikan : “proses kerja motor pembakaran dalam”, perhatikan ternyata ada 60.000 lebih posting yang membahas tentang judul tersebut, coba buka salah satu situs, misalnya : http://baiuanggara.wordpress.com/category/i-p-t-e-k/motor-pembakaran-dalam/, silahkan pelajari dan silahkan juga kalau mau membuka situs-situs yang lainnya supaya lebih memahami.

Karakteristik motor 4 tak :
1. Bahan bakarnya hemat.
2. Gas bekasnya lebih bersih (emisinya rendah).
3. Kontrusinya rumit, karena adanya klep, sehingga harganya mahal dan perawatannya sulit.
Karakteristik motor 2 tak :
1. Bahan bakarnya boros.
2. Gas bekasnya kotor (emisinya tinggi).
3. Konstruksinya sederhana, sehingga harganya murah dan perawatannya mudah.
Dengan pertimbangan konstruksi yang sederhana, maka motor 2 tak banyak diaplikasikan untuk kendaraan roda dua. Masalah bahan bakar yang boros, dengan kapasitas mesin untuk sepeda motor pada umumnya relatif kecil, hal itu tidak terlalu memberatkan. Begitu juga dengan polusi gas bekasnya, karena dulu populasi sepeda motor belum terlalu banyak dan juga isu tentang polusi udara belum mendapatkan perhatian secara serius maka pada periode dibawah tahun 1990 popularitas sepeda motor dengan pengerak motor 2 tak cukup tenar di Indonesia.
Menginjak tahun 2000 dimana cadangan bahan bakar dunia mulai menunjukkan lampu kuning karena demand yang meningkat sedangkan supplai bahan bakar dunia tidak bisa ditingkatkan, maka isu penghematan bahan bakar bersama-sama dengan polusi udara mulai mengemuka. Selanjutnya dengan melihat karakteristik motor 2 tak yang boros bahan bakar dan tingkat polusinya yang tinggi, maka pelan-pelan sepeda motor dengan dengan penggerak motor 2 tak mulai ditinggalkan. Tapi apakah memang kita harus meningalkan motor 2 tak dengan menguburkannya dalam kenangan begitu saja? Bukankah bagaimanapun juga motor 2 tak mempunyai kelebihan konstruksinya yang sederhana sehinga biaya produksi murah yang pada akhirnya harga jual juga rendah. Memang kita tahu bahwa ada kelemahan yang sangat sensitif sekali terhadap isu yang sudah mengglobal yaitu hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, lalu dimana peran para ilmuwan? Tidakkah bisa dicarikan solusinya?
Perbedaan mendasar antara motor 4 tak dengan motor 2 tak :
1. Pada motor 4 tak, satu kali proses kerja memerlukan 2 kali putaran crank shaft, sedangkan pada motor 2 tak, satu kali proses kerja hanya memerlukan 1 kali putaran crank shaft, sehinga untuk kedua motor ini apabila kapasitas silindernya sama (misalnya sama-sama 100 cc) maka pada putaran kerja yang sama secara teoritis konsumsi bahan bakar motor 2 tak dua kali lebih boros dibandingkan dengan motor 4 tak.
Akan tetapi sebetulnya pada waktu mendesain sebuah sepeda motor maka yang diperhitungkan adalah tenaga yang diperlukan. Artinya apabila direncanakan sebuah sepeda motor dengan kemampuan membawa beban katakan 150 kg didesain agar mampu melaju dengan kecepatan 100 km/jam, seandainya tenaga yang diperlukan untuk itu adalah 8 TK, maka apabila digunakan motor 4 tak tenaga sebesar itu dapat dihasilkan oleh motor dengan kapasitas silinder 100 cc pada putaran kerja 6.000 rpm, maka apabila digunakan motor 2 tak seharusnya cukup dengan kapasitas silinder 50 cc pada putaran kerja 6.000 rpm!
2. Pada motor 4 tak, semua proses kerja seperti pengisian, kompresi, usaha dan pembuangan, semuanya terjadi diatas piston, sehingga bagian bawah piston bebas berhubungan dengan karter yang berisi minyak pelumas/oli akibatnya proses pelumasan pada piston, cylinder liner dan crank shaft dapat berlangsung dengan efektif sekali.
Pada motor 2 tak, proses kerjanya melibatkan ruangan diatas dan dibawah piston, proses pengisan terjadi dengan dihisapnya campuran udara dan bahan bakar kedalam ruangan dibawah piston dahulu, baru kemudian ditranfer kebagian atas piston selama lubang bilas terbuka, sehingga ruangan dibawah piston harus merupakan ruang tertutup yang tidak boleh berhubungan dengan karter yang berisi minyak pelumas/oli. Dengan demikian piston, cylinder liner dan crank shaft tidak bisa dilumas oleh minyak pelumas/oli yang ada didalam karter. Oleh karena itu pelumasan dilakukan dengan cara mencampurkan minyak pelumas/oli pada bahan bakar yang dihisap oleh mesin sehingga sebagian dari minyak pelumas/oli akan menempel pada piston, cylinder liner dan crank shaft yang memerlukan pelumasan, sedangkan sebagian dari minyak pelumas/oli akan masuk kedalam silinder dan ikut dalam proses pembakaran sehingga mengakibatkan meningkatnya emisi gas buang dari motor 2 tak ini. Sistim pelumasan ini secara umum dikenal masyarakat dengan istilah “menggunakan oli samping”. Bagaimanapun juga efektifitas sistim pelumasan menggunakan oli samping tidak bisa mengungguli proses pelumasan dari karter mesin.
3. Pada motor 4 tak, overlaping antara proses pembuangan dan pemasukan hanya terjadi beberapa saat yaitu pada fase akhir pembuangan dan awal pemasukan.
Pada motor 2 tak, seluruh proses pembilasan, yaitu perpindahan campuran udara dengan bahan bakar dari ruangan dibawah piston kedalam cylinder diatas piston, terjadi didalam proses pembuangan. Dengan demikian kemungkinan adanya campuran udara dengan bahan bakar yang langsung terbuang keluar dari cylinder pada waktu overlaping pada motor 2 tak jauh lebih besar dibandingkan dengan motor 4 tak, sehingga efisiensi motor 2 tak lebih rendah dari motor 4 tak. Hal ini juga memberikan kontribusi kenapa motor 2 tak boros pemakaian bahan bakarnya.
Uraian seperti tersebut pada butir 2 dan 3 itulah yang menjawab pertanyaan seperti pada butir 1, yaitu apabila tenaga yang dibutuhkan sama dan pada putaran kerja yang sama bukankah seharusnya kapasitas motor 2 tak adalah setengah dari kapasitas motor 4 tak?
Dari pertama kali diciptakan sampai sat ini, desain dan kostruksi dari motor 2 tak relatif tidak ada inovasi yang signifikan, apalagi kalau dikaitkan dengan usaha untuk mengeliminir kelemahan pada motor 2 tak seperti pada uraian butir 2 dan 3, sehingga pertanyaan butir 1 dapat direalisir. Padahal apabila ini bisa direlisir maka ukuran dari motor dapat diperkecil, sehingga kebutuhan materialnya lebih sedikit dan biaya produksi lebih murah yang pada akhirnya harga jual bisa ditekan.
Pertanyaannya adalah, apakah memungkinkan melakukan inovasi untuk itu?
Dan saya berani menjawab, amat sangat memungkinkan sekali!
Pada motor jenis disel, sudah ada yang menggunakan sistim 2 tak dengan inovasi sistim pembuangan menggunakan exhoust valve dan sistim “Super charge” dengan blower untuk pembilasannya sehinga bagian bawah piston dapat langsung berhubungan dengan karter sehinga pelumasan pada piston, cylinder liner dan crank sahft dapat berlangsung dengan sempurna. Aliran udara bilas dari blower masuk melalui intake port pada bagian bawah cylinder kemudian naik keatas dan keluar melalui exhoust valve pada cylinder head (over head valve), masuk kedalam exhoust manifold.
Pada motor disel, tidak ada kehilangan bahan bakar pada pada sistim pembilasan karena pembilasan hanya udara murni dan gas bekas saja, bahan bakar diinjeksikan pada akhir langkah kompresi.
Sejak tahun 2000 sistim “Fuel injection” (sistim injeksi bahan bakar) sudah mulai populer dipakai pada motor bensin, bahkan pada tahun 2005 mulai ada sepeda motor yang menggunakan sistim fuel injection, menggantikan sistim karburator. Tapi sepeda motor tersebut menggunakan motor 4 tak karena sejak tahun 2000 motor 2 tak mulai ditinggalkan.
Kembali pada uraian/kendala butir 3, bahwa motor 2 tak dengan menggunakan karburator mengalami kehilangan bahan bakar pada waktu overlaping, yaitu proses pembilasan (udara dengan bahan bakar) yang terjadi pada waktu proses pembuangan sedang berlangsung. Dengan meggunakan sistim fuel injection maka pada proses pembilasan hanya ada udara murni saja karena bahan bakar baru diinjeksikan kedalam silinder sesudah proses pembilasan selesai, bahkan sesudah proses pembuangan selesai, sehingga tidak mungkin ada bahan bakar yang hilang selama proses pembilasan dan pembuangan berlansung.
Kembali pada uraian butir 2, bahwa proses kerja motor 2 tak melibatkan ruangan diatas dan dibawah piston, sehinga pelumasan pada piston cylinder liner dan cank shaft tidak optimal. Dengan sistim pembilasan “Super charge” menggunakan blower/fan pada maka bagian bawah piston dapat dibebaskan dari fungsi pembilasan sehingga bagian bawah piston dapat berhubungan dengan karter yang besisi minyak pelumas/oli agar supaya pelumasan pada piston, cylinder liner dan cank shaft dapat berlangsung dengan sempurna dan tidak perlu lagi menggunakan oli samping. Penambahan komponen mesin berupa blower/fan untuk untuk pembilasan pada motor 2 tak tidak terlalu sulit dan mahal, sudah lama ada sepeda motor yang menggunakan fan cooling atau air injection sistem kedalam exhaoust manifold untuk menurunkan emisi gas buang. Jadi kira-kira tambahan komponen seperti itulah yang diperlkan untuk inovasi sistim pembilasan.
Dengan dua inovasi tersebut yaitu penggunan Fuel injection dan Super charge, maka kita dapat kembali menggunakan motor 2 tak namun dengan kateristik baru yaitu tidak boros bahan bakar, tingkat emisi gas buangnya rendah dan konstruksi tetap sederhana. Secara partial semua teknologi yang saya kemukakan tersebut sudah pernah diaplikasikan oleh produsen sepeda motor, sehingga secara teknologi sudah dikuasai, tidak ada yang baru. Keuntungan lainnya adalah untuk tenaga dan putaran kerja yang sama, kapasitas silinder motor 2 tak baru ini kira-kira hanya setengah dari motor 4 tak, desain dan konstruksi sederhana sehingga hemat material, biaya produksi murah dan harga jual dapat ditekan.
Jadi apakah sekarang ini memang sudah waktunya kita ucapkan sayonara pada motor 2 tak? Padahal dengan inovasi kita masih bisa mempertahankannya!

Rabu, 26 Mei 2010

WAWASAN NUSANTARA


A. Pengertian Wawasan nusantara

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang,jadi wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.

Faktor penentu yang utama dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan:
1. bumi
2. jiwa
3. lingkungan

wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lengkungannya yang saling interaksi dan interelasi.

B. Landasan wawasan nasional,wawasan nasional di jiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitikyang dianut oleh negara yang bersangkutan.
Geopolitik ialah ilmu yang mempelajari agejala gejala politik dari aspek geografi.
C. Wawasan nasional Indonesia
wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal.ada beberapa paham kekuasaan dan geopilitikyang dipakai Indonesia
• Paham kekuasaan Indonesia
• Geopolitik Indonesia
• Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia


Jika kita tinjau dari latarbelakang dan filisofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia.
1. Pemikiran berdasar Falsafah Pancasila
2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
3. Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya
4. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

Indonesia menganut paham negara berdasarkan ARCIPELAGO CONCEPT, yang berarti negara berkepulauan yang dihubungkan dengan laut sehingga menjadi satu kesatuan suatu negara kepulauan

Sebagai negara kepulauan yang wilayahnya lautnya lebih luas daripada daratanya. Luas wilayah Indonesia 5.176.800 Km². Wilayah laut Indonesia di bedakan atas tiga macam, Yaitu
• Zona laut Teritorial (12 mil laut, kedalaman penuh)
• Zona Landas Kontinen
• Zona ekonomi eksklusif( 200 mil hak eksklusif ekonomi negara pantai,tidak ada hak politis)

Tahun 1982 UNCLOS mengakui dan mencantumkan negara Indonesia sebagai negara yang menganut paham ARCIPELAGO CONCEPT.

Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982 melalui UU No. 17 tahun 1985.
Sebagian besar negara di dunia,termasuk negara Indonesia telah meratifikasi konvensi Geneva 1944( Convention on International Civil Aviation) sehingga menganut pemahaman bahwa setiap negara memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif terhadap ruang udara diatas wilayahnya.

kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur yang sama antara lain:
1. Sistem religi dan organisasi masyarakat
2. sistem pengetahuan
3. bahasa
4. keserasian
5. sistem mata pencaharian
6. sistem teknologi dan peralatan

Pengertian wawasan nusantara menurut Prof.Dr.Wan Usman
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam

Unsur Dasar Wawasan Nusantara
• Wadah (contour)
wadah kehidupan bermasyarakat,merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dan kehidupan bermasyarakat dalam wujud supra struktur politik maupun kelembagaan infrastruktur politik.
• ISI (Content)
Pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuandalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
• Tata Laku (Conduct)
- Tata laku batiniah
- Tata laku lahiriah
kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri bangsa,sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional

Hakekat wawasan nusantara adalah keutuhan suatu bangsa(nusantara/nasional) dimana setiap warga bangsa dituntut untuk berfikir dan bersikap serta bertindak untuk keutuhan menyeluruh dan demi kepentingan bangsa.

Asas Wawasan Nuasantara terdiri dari :
• Kepentingan /tujuan yang sama
• Keadilan
• Solidaritas
• Kerjasama
• Kesetian terhadap Commitment

Pandangan wawasan nusantara
1. Ke dalam→ Menjamin terwujudnya persatuan dan kesatuan segenap sapek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
2. Keluar→ Menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

Kedudukan wawasan nusantara

wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhiparadigma nasional antara lain:
• Pancasila → landasan Idiil
• UUD 1945 → Landasan konstitusional
• Wasantara → Landasan Visional
• Ketahanan nasional → Landasan Konsepsional
• GBHN → Landasan Operasonal
Fungsi wasantara sebagai pedoman,motivasi,dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan kebijakan,keputusan,tindakan dan lain sebagainya dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.
Tujuan wasantara, mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi di segala bidang yang mengutamakan kepentingan nasional di banding kepentingan pribadi,golongan dan suku.

Implementasi Wawasan Nusantara
Di bagi dalam 4 macam Implementasi yakni:
1. Implementasi dalam kehidupan politik
2. Implementasi dalam kehidupan ekonomi
3. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya
4. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan keamanan

Sosialisasi wawasan nusantara
1. Menurut sifat/cara penyampaian :
- Langsung → Ceramah,pidato,diskusi, tatap muka
- Tidak langsung → Media massa

2. Menurut kode penyimpanan :
• Ketauladan
• Edukasi
• Komunikasi
• Integrasi

Tantangan implementasi Wasantara :
1.Pemberdayaan masyarakat
Menurut seorang penulis John Naisbit dalam bukunya "Global Paradox" menyatakan suatu negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah daerah tertinggal.

2. Dunia tanpa batas
• Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola fikir,pola sikap dan tindakan masyarakat dalam kehidupan.
Perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan wasantara.

3. Era baru kapitalisme
Dalam era baru kapitalisme,masyarakat harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan dalam semua sapek kehidupan, untuk mendapatkan keuntungan dalam sistem ekonomi.

4. Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
b. Kesadaran bela negara

Prospek Implementasi Wasantara

 Global Paradox
 Borderless World dan The End of Nation State
 The Future of Capitalism
 Building Win Win World
 The Second Curve

Keberhasilan Implementasi Wasantara
Diperlukan kesadaran WNI untuk :
1. Mengerti, memahami, mengahayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara.
2. Mengerti, memahami, mengahayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wasantara.
Agar kedua hal itu terwujud , diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur , terjadwal dan terarah.

Jumat, 16 April 2010

Pakai helm standart SNI

Kesadaran pengendara menggunakan helm standar yang aman memang masih minim. Pada beberapa kota masih banyak di temui helm yang dipakai masih ala kadar. Istilahnya cuma biar tidak ditilang polisi saja. Akhirnya helm cetok masih jadi andalan.

Padahal pada undang-undang nomor 22 tahun 2009 sudah tertera jelas. Undang-undang yang sudah ditandatangani oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 22 juni 2009 itu, memuat diharuskannya selalu menggunakan helm SNI saat mengendarai sepeda motor, baik pengemudi dan yang dibonceng

Karena menurut pasal 291, bagi setiap pengemudi dan penumpang sepeda motor yang tidak mengenakan helm standar nasional indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama sebulan atau denda paling banyak Rp. 250 ribu. Kalau untuk membeli helm SNI duit segitu sudah dapat helm keren.

Banyak pengendara yang sudah sadar bila pakai helm cetok keselamatanya tidak terjamin. Coba bayangkan kalau kecelakaan pakai helm cetok bagian kepala tidak terlindungi dengan sempurna kalau sudah terjadi siapa yang rugi dan siapa yang mau disalahkan, semua itu karena sikap pengendara yang mengabaikan peraturan. Tidak heran kalau pasaran helm after market yang berlebel SNI laris di beberapa kota karena helm yang di jual dengan corak dan grafis yang menarik serta tercantum tanda SNI di helm tersebut

Memang sudah seharusnya masyarakat maenghargai keselamatan diri sendiri karena jiwa tidak bisa di beli. Menjaga dan mematuhi peraturan jauh lebuh baik dari pada nantinya mengeluarkan uang lebih banyak, istilahnya sedia payung sebelum hujan. cuma karena tidak menggunakan helm yang tidak standar untuk keselamatan nyawa terancam.

RAWAT DRAT (ULIR) LUBANG OLI

Pada beberapa jenis merk motor,baut penutup lubang buangan oli atau istilahnya baut penutup lubang tap oli menggunakan bahan besi. Fenomena yang ada, tingkat kekerasan bahan besi terhadap drat lubang kalter mesin dari Alumunium bisa berdampak buruk, yakni trjadinya keruwsakan konstruksi drat lubang buangan oli mesin hal ini riskan terjadi jika proses pengenduran ataupun pengencangan baut dilakukan dengan ceroboh.
cara yang efektip untuk merawat drat agar tidak rusak

Perhatikan suhu mesin
kebiasaan yang sering dilakukan saat penggantian oli mesin di bengkel yakni saat kondisi temperatur mfesin masih panas, mekanik langsung membuka baut tap oli.Memang pada suhu tinggi akan mempercepat proses pengurasan oli yang kekentalannya rendah karena panas, namun jika dilihat dari faktor kekuatan bahan, pada suhu tinggi, alumunium akan mengalami penurunan kekerasan. jika langsung mendapat kontak tiba-tiba dari baut tap oli sangat mungkin konstruksi drat lubang buang segera rusak. Maka lakukanlah pengetapan oli pada saat temperatur mesinnya rendah.

Gunakan kunci sok
Alangkah lebuh bijak proses pengencangan menggunakan kunci sok. penampang kunci sok yang melingkar penuh akan mampu mencekan seluruh sisi kepala baut, otomatis efektif memberi kemampuan pengencangan atau pengenduran maksimal . Berbeda jika proses pengencangan atau pengenduran bautnya hanhya menggunakan kunci pas yang tipikalnya hanya mampu mencekan separuh bagian kepala baut saja.

Benang sebagai peredam ketegangan
Prose pengencangan baut yang terlalu kuat sangan mudah untuk merusak konstruksi drat. solusi efektif agar kekuatan proses pengencangannya bisa di redam yakni dengan memanfaatkan peresap/peredam tegangan penguatan baut yakni dengan benag yang dililitkan di pangkal kepala baut. dengan adanya media peresap tegangan penguatan baaut ini, bisa dapat kekencangan maksimal dengan peresapan keteganan awal.

Kencangkan dengan bantuan palu karet
jangan menggunakan bantuan alat pemukul palu besi karena kekuatan besi pemukulnya malah riskan menghancurkan konstruksi drat lubang oli karena kekuatan pengencangan yang tidak terkontrol dan tiba-tiba. Agar aman, pilih saja pemukul palu yang berkepala karet ,selain tidak akan menimbulkan tegangan pengencangan tinggi, proses pengencangan terbilang lembut dan mampu menjaga keutuhan drat lubang buang oli

Lakukan sendiri penggantian oli
Bukan bermaksud meremehkan mekanik yang ingin mengefektifitasskan waktu, malah kecerobohan sering kali dilakukan. Jadi alangkah lebih bijak lakukan sendiri proses pengetapan oli dengan beberapa teknik diatas agar keutuhan drat lubang oli tetap terjaga dan agar tidak terjadi hal yang tidang diinginkan.

HARAM MEROKOK DI ATAS MOTOR

Organisasi masyarakat muhamadiyah memfatwakan bahwa merokok adalah haram.Haram berarti tidak boleh dilakukan.Apa lagi kalau merokok sambil mengendarai motor. ini jelas haram hukumnya.

Ada banyak alasan kenapa merokok sambil mengendarai sepeda motor di larang atau diharamkan, ini jelas membahayakan orang banyak dan yang utamanya keselamatan diri sendiri. Secara kesehatan juga sudah banyak penelitian yang mengatakan dampak merokok terhadap tubuh. Dalam agama sesuatu yang membahayakan diri sendiri atau orang lain itu adalah hukumnya haram.
Jika kita perinci lebih dalam ada beberapa kemungkinan yang terjadi ketika seorang pengendara sepeda motor sambil merokok.
Pertama,konsentrasi. pengendara yang asyik merokok kemungkinan akan fokus menikmati hembusan asap rokok melelui mulutnya, maka pecahlah konsentrasi antara memperhatikan jalan dan menikmati rokok tentu bisa berakibat fatal bagi si pengendara.
Kedua,sudah dipastikan jika menghisap rokok saat bawa motor, visor helm akan terbuka, hembusan angin dan debu pasti akan langsung mengenai wajah. Tidak jarang partikel ini akan mengenai mata. Tentu bisa lebih berbahaya, apalagi jika seorang pengendara yang menggunakan helm fullface, kemungkinan besar helm akan dilepas atau diangkat keatas kepala agar agar bisa merokok.
Ketiga, Dengan merokok salah satu tangan entah kiri atau kanan pasti akan mengapit batang rokok.Pegangan tangan ke stang kemudi dipastikan tidak bakal sempurna. posisi jari pasti tidak memegang ujung stang.Apalagi kalau si pengendara menggunakan kopeling manual, pasti akan lebih repot lagi. Sehingga kalau ada manuver mendadak bisa tidak langsung antisipasif.
Untuk motor tipe sport yang tangki bahan bakarnya yang terdapat di back bone waspada jika merokok. Biar bagaimana pun yang namanya merokok ada percikan api yang terbang saat dihisap atau kena hembusan angin,dan bahayanya lagi jika percikan api rokok itu jatuhnya di tangki yang kebetulan ada uap bensin, hal tersebut bisa terjadi kebakaran. walau belum pernah kejadian namun waspada jauh lebih baik.
untuk itu bagi para pengendara sepeda motor yang gemar merokok sebaiknya jangan merokok sambil berkendara selain bahaya tidak baik juga untuk kesehatan, kalau memang sangat ingin sekali merokok sebaiknya berhenti sejenak untuk merokok sambil beristirahat.Namun demikian jangan merokok disembarang tempat cari tempat-tempat yang memang memungkinkan,

Senin, 12 April 2010

Keindahan Pulau Samosir

Pulau Samosir adalah Pulau yang sangat unik, karena pulau ini adalah pulau vulkanik yang berada ditengah danau toba Sumatera Utara. Pulau ini mempunyai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut hal inilah yang membuat banyak perhatian turis domestik maupun asing.


Potensi pariwisata danau toba adalah keindahan alamnya yang sangat menawan, hembusan angin sejuk pegunungan membuat keindahan Pulau Samosir semakin lengkap. Untuk menuju Pulau samosir bisa melewati dua rute, yang pertama dapat dicapai melalui jalan darat melalui pengururan atau kita bisa melalu parapat yang dihubungkan melalui feri penyebrangan.

Untuk jalan darat menuju pulau samosir,bisa dengan mencarter mobil. Selain menyewa mobil ada banyak bis yang menuju Danau Toba, biaya yang dikeluarkan memakai bis memang bisa lebih murah. Tetapi waktu tempuh lebih lama dan pengunjung tidak bisa jalan – jalan didanau toba tersebut. Sesampai diToba banyak sekali penginapan dari hotel kelas rendah sampai bintang 3, fasilitas yang disediakan penginapan disana juga cukup lengkap. Terutama untuk backpacker yang ingin irit biaya bisa mencari losmen yang bersih dan murah.

Yang disayangkan penduduk sekitar masih kurang dalam menjaga potensi wisatanya, dikarenakan sebagian besar penduduk masih menggunakan danau toba sebagai mata air utama kehidupan mereka. Dan banyaknya sampah sampah disekitar danau, memang jika diperhatikan tingkat okupansi hotel tidak seperti dahulu, sekarang bisa dibilang tidak terlalu ramai akan turis. Jika pemerintah daerah dan masyarakat sekitar mempunyai perhatian besar akan potensi pariwisata danau toba yang mereka miliki, kemungkinan besar danau Toba akan menjadi andalan pariwisata di indonesia.
Untuk aksses ke Pulau Samosir ada dua tipe feri, tipe pertama untuk mengangkut penumpang saja dan yang kedua bisa mengangkut kendaraan roda empat. Kendaraan bermobil sangat berguna bagi keluarga yang ingin berkeliling pulau samosir, bagi backpacker sesampai di Pulau samosir bisa menyewa ojek atau bermalam disana. Selama penyebrangan melalui feri kita disuguhi pemandangan alam danau toba yang sejuk, langit biru dan alam yang indah.
Pulau samosir mempunyai objek wisata danau diatas danau, yang merupakan salah satu keunikan Pulau Samosir. Disana terdapat dua danau di pulau yang ada di tengah Danau Toba. yaitu Danau Sidihoni dan Aek Natonang.
Selain itu masih banyak keunikan budaya dan sejarah lainnya obyek wisata di Pulau Samosir, disini terdapat Pusuk Buhit dipercaya sebagai tempat asal suku Batak, yang menarik disini adalah adanya panggung batu dan penduduk sekitar yang menjadi guide pemandu yang menjelaskan tentang asal mulanya suku Batak, mereka menjelaskan dengan sangat menarik dan jelas. Setelah selesai mendengarkan cerita asal usul suku batak, disamping kiri kanan banyak menjual cindera mata yang kebanyakan ukiran kayu dan kain khas, sambil berwisata bisa sekalian berbelanja untuk cindera mata. Selain itu terdapat pula pemandian air panas, museum adat budaya Batak dan banyak keindahan-keindahan yang lainnya dengan potensi keindahan alam dan keanekaragaman budayanya. Tidak menutup kemungkinan jika pemerintah dan penduduk lokal menyadari dan membenahi suatu saat Keindahan Pulau Samosir dan Danau Toba akan banyak dikunjungi wisatawan. Dan berkembang menjadi daerah wisata unggulan.

Rabu, 07 April 2010

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA atau NARKOBA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.
http://zaldym.wordpress.com/2009/01/11/bahaya-narkoba-bagi-remaja/

Tertangkap Balap Liar Didenda Rp3 Juta





AKSI saling kebut dan balapan liar sepeda motor seakan sudah menjadi pemandangan biasa di beberapa ruas jalan di Jakarta dan kota-kota lain di sekitarnya. Walau sudah banyak nyawa anak muda yang melayang dan keluhan masyarakat atas kehadiran sirkuit jalanan ini menumpuk, aksi adu nyali memacu sepeda motor itu terus berlanjut.
Tidak jarang, aksi balap liar atau juga yang dikenal sebagai trek-trekan itu malah menjadi tontonan gratis yang mengundang perhatian banyak orang. Akibatnya, ajang ini menjadi tempat pembuktian eksistensi para pembalap liar, atau yang disebut sebagai joki.Beberapa joki itu mendapatkan bayaran dari si pemilik motor apabila dapat memenangi balapan. Bahkan bengkel tempat menyetel (setting) tunggangan mereka pun tidak kalah diuntungkan. Apabila motor setelan mereka diketahui sering memenangi balapan, hampir bisa dipastikan bengkel tersebut akan kebanjiran pelanggan.
seorang joki yang ditemui, di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, mengaku mendapat bayaran yang cukup besar apabila memenangi balapan. soerang joki bisa dapat 30% sampai 50% uang taruhan pemilik motor,Hampir setiap malam Minggu seorang joki menjalankan profesinya. Walau hanya menggunakan kaus oblong, celana pendek, dan sandal jepit, sertab tidak menggunakan helm. Ia berani memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi di jalan lurus yang berjarak 300-500 meter.
Menurut informasi dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya, ada beberapa ruas jalan yang beralih fungsi menjadi sirkuit liar. Di Jakarta Pusat, lokasinya berada di Jalan Landasan Pacu Kemayoran, kawasan Karet,J] Asia Afrika, Jl Pramuka, dan Jl Proklamasi. Di Jaksel terdapat di Cipete, DBest Fatmawati, depan kampus Universitas Pancasila, Tanjung Barat, PGA Lebak Bulus, Jl Buncit Raya, dan Permata Hijau.
Adapun di Jaktim terdapat di depan Masjid At-Tien TMII, terowongan Kelapa Dua Wetan, Jl Raya Cibubur, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Basuki Rahmat, dan Jatiwarna. Di Jakbar terletak di JI Panjang, Jl Daan Mogot, dan kawasan Puri Indah.Polda Metro Jaya pun sudah melakukan berbagai upaya untuk memberantas ajang ini, mulai dengan kegiatan persuasif seperti memasang spanduk dan imbauan melalui komunitas sepeda motor."Kami juga melakukan tindakan represif dengan menangkapi mereka. Kami juga terus menggalakkan patroli di lokasi rawan kebut-kebutan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono. (Ars/J-1)

Remaja sekarang ini lebih menuruti ego nya daripada keselamatan dirinya, sekarang ini banyak dijumpai anak muda sekolah dari SMP sampai SMA melakukan kegiatan balapan liar sepeda motor, kegiatan ini bisa dibilang sebagai hobby oleh mereka, penuh tantangan dan sportifitas yang mereka rasakan.

Tidak jarang dari kegiatan yang mereka lakukan ini berawal dari rasa iseng atau persaingan untuk memperoleh sesuatu hal, mengadu kecepatan motor yang dimilikinya, berubut pacar atau uang yang dipertaruhkan sebagai tujuan dari kegiatan lomba liar ini. Usia muda yang belum sampai berpikir dua kali akan sebab dan akibatnya jika terjadi pada diri mereka.

Sebelum melakukan lomba balapan liar sepeda motor, mereka terlebih dahulu mengadakan perjanjian untuk melakukan di suatu tempat, setelah itu mereka mempersiapkan dan memperbaiki kendaraannya, menambah dan memodifikasi motornya agar kiranya bisa berjalan secepat kancil atau kuda liar dalam balapan liar yang mereka lakukan.

Balapan liar sering dilakukan di tempat atau jalan yang kira nya sepi dan bagus untuk digunakan sebagai arena balapan liar, mereka melakukan nya biasanya pulang sekolah atau tengah malam dimalam minggu, pada jam jam ini mereka berkumpul dan memulai atraksinya disepanjang jalan yang mereka anggap aman dari kejaran patroli polisi. Bahkan jika terdapat patroli polisi mereka semakin tertantang untuk mencari dan berpindah untuk mencari tempat lainnya untuk dijadikan arena perlombaan balapan liar.

Balapan liar ini sesungguhnya sangat beresiko jika dilakukan di tempat umum bukan ditempat atau sarana balapan yang telah di sediakan. Tidak jarang nyawa menjadi taruhannya, bahkan masa depan menjadi taruhannya, karena dari aktifitas balapan liar ini kebanyakan terjadi kecelakaan yang berujung pada terkurasnya uang keluarga untuk pengobatan, serta kematian atau cacat fisik, entah itu gegar otak, patah tulang hingga amputasi anggota tubuh.

Wah wah wah…. Terus kenapa ya, balapan liar disana-sini masih terjadi? Ya mungkin mereka semua melakukannya hanya mengedepankan ego atau darah muda yang selalu ingin mendapatkan sanjungan dan penghargaan dari teman pergaulannya. Jika mereka ingin melakukan balapan liar yang aman dan dapat memberi prestasi bagi dirinya, mereka bisa mengikuti even lomba resmi, dengan begitu kita bisa lebih berprestasi bahkan bisa menunjang masa depan dan bangsa dimata dunia internasional. Rasa bangga menjadi atlit berprestasi di bidang balap motor menjadi kekayaan yang tiada ternilai.

Peranan orang tua sangat diperlukan agar anaknya tidak mengikuti balapan liar adalah dengan mengarahkan si anak agar bisa lebih menghormati dan menghargai dirinya sendiri, menggunakan fasilitas umum seperti halnya jalan sebaik mungkin, pengendalian akan diri si anak lebih penting, jika memang si anak memiliki bakat dalam adu balap inilah saatnya orang tua bisa memberi arahan dan mengikutsertakan pada kegiatan lomba balapan yang resmi dengan mengikuti klub balap sepeda motor dekat tempat anda tinggal.

Semoga dengan tulisan saya ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi anda atau anak anda mengenai dampak buruk kenakalan remaja “balapan liar” yang dilakukan oleh generasi muda di perkotaan yang sarat dengan segala hal yang baru dan mempengaruhi tumbuh kembang anak anda untuk masa depan nya. Inti dari posting saya kali ini adalah kita bisa menempatkan bakat kita pada tempat yang telah disediakan dan tidak menganggu


http://bataviase.co.id/detailberita-10540550.html

Minggu, 21 Februari 2010

perubahan sifat melalui struktur atom

STRUKTUR ATOM

Setiap atom terdiri dari inti yang sangat kecil yang terdiri dari proton dan
neutron, dan di kelilingi oleh elektron yang bergerak. Elektron dan proton
mempunyai muatan listrik yang besarnya 1,60 x 10-19 C dengan tanda negatif
untuk elektron dan positif untuk proton sedangkan neutron tidak bermuatan listrik.
Massa partikel-partikel subatom ini sangat kecil: proton dan neutron mempunyai
massa kira-kira sama yaitu 1,67 x 10-27 kg, dan lebih besar dari elektron yang
massanya 9,11 x 10-31 kg.
Setiap unsur kimia dibedakan oleh jumlah proton di dalam inti, atau nomor
atom (Z). Untuk atom yang bermuatan listrik netral atau atom yang lengkap,
nomor atom adalah sama dengan jumlah elektron. Nomor atom merupakan
bilangan bulat dan mempunyai jangkauan dari 1 untuk hidrogen hingga 94 untuk
plutonium yang merupakan nomor atom yang paling tinggi untuk unsur yang
terbentuk secara alami.
Massa atom (A) dari sebuah atom tertentu bisa dinyatakan sebagai jumlah
massa proton dan neutron di dalam inti. Walaupun jumlah proton sama untuk
semua atom pada sebuah unsur tertentu, namun jumlah neutron (N) bisa
bervariasi. Karena itu atom dari sebuah unsur bisa mempunyai dua atau lebih
massa atom yang disebut isotop. Berat atom berkaitan dengan berat rata-rata
massa atom dari isotop yang terjadi secara alami. Satuan massa atom (sma)
bisa digunakan untuk perhitungan berat atom. Suatu skala sudah ditentukan
dimana 1 sma didefinisikan sebagai 1/12 massa atom dari isotop karbon yang
paling umum, karbon 12 (12C) (A = 12,00000). Dengan teori tersebut, massa
proton dan neutron sedikit lebih besar dari satu, dan
A=Z+N
Berat atom dari unsur atau berat molekul dari senyawa bisa dijelaskan
berdasarkan sma per atom (molekul) atau massa per mol material. Satu mol zat
terdiri dari 6,023 x 1023 atom atau molekul (bilangan Avogadro). Kedua teori berat
atom ini dikaitkan dengan persamaan berikut:
1 sma/atom (molekul) = 1 g/mol
Sebagai contoh, berat atom besi adalah 55,85 sma/atom, atau 55,85 g/mol.
Kadang-kadang penggunaan sma per atom atau molekul lebih disukai; pada
kesempatan lain g/mol (atau kg/mol) juga digunakan; satuan yang terakhirlah
yang akan digunakan pada buku ini.

2.2 IKATAN ATOM PADA BAHAN PADAT

GAYA DAN ENERGI IKAT
Ketika atom didekatkan dari suatu jarak yang tak terbatas. Pada jarak jauh,
interaksi bisa diabaikan, tetapi ketika atom saling mendekati, masing-masing
memberikan gaya ke yang lainnya. Gaya ini ada dua macam, tarik atau tolak,
dan besarnya merupakan fungsi jarak antar atom. Sumber gaya tarik FA
tergantung pada jenis ikatan yang ada antara dua atom. Besarnya berubah
dengan jarak, seperti yang digambarkan secara skematis pada Gambar 2.8a.
Akhirnya, kulit elektron terluar dari kedua atom mulai tumpang tindih, dan gaya
tolak yang kuat FR mulai timbul. Gaya netto FN antar dua atom adalah jumlah
kedua komponen tarik dan tolak, yaitu :
FN = FA + FR
yang juga merupakan fungsi jarak antar atom sebagaimana di plot pada Gambar
2.8a.Jika FA dan FR sama besar, tidak ada gaya netto, sehingga:
FA + FR = 0
Kemudian kondisi kesetimbangan muncul. Pusat kedua atom tetap terpisah
pada jarak keseimbangan ro seperti ditunjukkan gambar 2.8a. Pada sebagian
besar atom, ro kira-kira 0,3 nm (3Å). Ketika sudah berada pada posisi ini, keduaatom akan melawan semua usaha untuk memisahkannya dengan gaya tarik,
atau untuk mendorongnya dengan gaya tolak.
Kadang-kadang lebih menyenangkan untuk menggunakan energi potensial
antara dua atom daripada gaya. Secara matematik, energi (E) dan gaya (F)
dihubungkan dengan :
E = ∫ F dr








Sel satuan bisa kadang-kadang digambarkan dengan model sel satuan
bola diperkecil seperti terlihat pada gambar 3.1b.
SISTEM KRISTAL
Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan bahwa kristal mempunyai
tujuh kombinasi geometri yang berbeda seperti diperlihatkan pada tabel 3.2.




Pada sebagian besar logam, struktur kristal yang dijumpai adalah:
kubus pusat sisi, FCC (face-centered cubic), kubus pusat ruang, BCC (body-
centered cubic) dan tumpukan padat heksagonal, HCP (hexagonal close-
packed).
Beberapa logam, dan juga non-logam, bisa mempunyai lebih dari satu
struktur kristal, fenomena ini disebut polimorfisme. Jika kondisi ini dijumpai pada
bahan padat elemental maka disebut alotropi.
KUBUS PUSAT SISI, FCC
Struktur kristal ini termasuk kristal kubus dimana terdapat atom disetiap
sudut kubus ditambah masing-masing satu buah atom di setiap permukaan/sisi
kubus. Sifat ini banyak dijumpai pada logam seperti tembaga, aluminium, perak
dan emas. Gambar 3.1 memperlihatkan kristal jenis ini. Panjang sisi kubus a dan
jari-jari atom R dihubungkan dengan persamaan:
a = 2R 2
Fraksi volume bola padat di dalam sel satuan atau disebut faktor
penumpukan atom, FP dirumuskan:
FP = volume atom didalam sel satuan
volume total sel satuan
Untuk struktur FCC, Faktor Penumpukan Atom adalah 0,74. Logam
umumnya mempunyai faktor penumpukan atom yang relatif besar untuk
memaksimalkan efek pembungkusan oleh elektron bebas.
KUBUS PUSAT RUANG, BCC
Struktur kristal ini mempunyai atom di setiap sudut kubus ditambah
sebuah atom didalam kubus, seperti yang ditunjukkan gambar 3.2.
Panjang sel satuan dirumuskan dengan:
4R
a=
3
Faktor Penumpukan Atom kristal ini adalah 0,68.


TUMPUKAN PADAT HEKSAGONAL, HCP
Gambar 3.3 memperlihatkan sel satuan jenis ini. Sel satuan jenis ini
adalah jenis sel satuan heksagonal. Permukaan atas dan bawah sel satuan
terdiri dari enam atom yang membentuk heksagonal yang teratur dan
mengelilingi sebuah atom ditengah-tengahnya. Bidang lain yang mempunyai tiga
atom tambahan pada sel satuan terletak antara bidang atas dengan bidang
bawah. Enam atom ekivalen dipunyai oleh setiap sel satuan ini.




aktor penumpukan atom untuk sel satuan HCP adalah sama dengan sel
satuan FCC. Logam yang mempunyai struktur kristal ini antara lain: cadmium,
magnesium, titanium dan seng.
KERAPATAN ATOM
Kerapatan atom struktur kristal bisa dicari dengan persamaan:
nA
ρ=
VC N A
dimana : n = jumlah atom yang terkait dengan sel satuan
A = berat atom
VC = volume sel satuan
NA = bilangan avogadro (6,023 x 1023 atom/mol)
ARAH KRISTALOGRAFI
Ketika berurusan dengan material kristal, sering diperlukan untuk
menentukan beberapa bidang kristalografi atau arah kristalografi. Arah
kristalografi didefinisikan sebagai sebuah garis antara dua titik, atau sebuah
vektor. Langlah-langkah dalam menentukan indeks arah:
1. Sebuah vektor dengan panjang tertentu diletakkan sedemikian sehingga
vektor tersebut melewati titik asal sistem koordinat. Vektor bisa ditranlasikan
di sepanjang kisi kristal tanpa perubahan, jika keparalelannya dijaga.
2. Tentukan panjang proyeksi vektor pada masing-masing sumbu; Proyeksi
diukur dalam dimensi sel satuan yaitu a, b, dan c.
3. Ketiga angka ini dikali atau dibagi dengan suatu faktor untuk mendapatkan
bilangan bulat terkecil.
4. Tiga indeks yang didapat, ditulis tanpa memakai koma dan diberi tanda
kurung persegi, [u v w]. u, v, dan w adalah harga proyeksi pada sumbu x, y
dan z.
Catatan: Jika indeks negatif, tanda negatif ditulis dengan strip diatas indeks.



Minggu, 03 Januari 2010

TUGAS MATERIAL TEKNIK

MAKALAH

MATERIAL TEKNIK

BAJA PADUAN (ALLOY STELL)

NAMA : DENDI HANDIMAN

NPM : 20408254

KELAS : 2 IC 02

FAKULTAS / JURUSAN : Teknologi Industri / Teknik Mesin

JENJANG : S1

UNIVERSITAS GUNADARMA

2010

KATA PENGANTAR

Pembelajaran Material teknik adalah salah satu mata kuliah Teknik Mesin yang utama, bertujuan untuk memampukan pembelajar material teknik agar menguasai dan memahami di berbagai bidang,khususnya bidang teknik mesin (material teknik).

Makalah ini disusun untuk membantu proses pembelajaram mahasiswa khususnya untuk mahasiswa teknik mesin.Makalah ini hanya sebagian saja daripada pelajaran material teknik di suatu pabrik yang memproduksi atau membuat baja,dan makalah ini berisi tentang kandungan atom,struktur mikro,proses pembuatannya dan pengguananya.

Seperti sudah kita ketahui,tujuan umum pemberian mata kuliah Material teknik di perguruan tinggi adalah agar mahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap mata pelajarannya.

Akhirnya, semoga makalah ini ada manfaatnya dan dapat digunakan oleh para mahasiswa sebagai bahan untuk pembelajaran.

Bekasi, januari 2010

Dendi Handiman

DAFTAR ISI

Kata pengantar

BAB I…………………………………………………………………………….....

PENDAHULUAN…………………………………………………………………..

- A. Pengertian

- B. Kandungan atom atau struktur kimia

- C. Bentuk struktur mikro

- D. Cara pembuatan

BAB II……………………………………………………………………………...

Proses Peleburan Baja dengan EAF………………………………………………..

- A. Klasifikasai baja paduan

- B. Sifat-sifat teknis bahan

- C. Contoh penggunaan aplikasi dibidang teknik pertanian/teknik mesin

- D. Standarisasi dan pengkodean

- E. Bentuk,ukuran,dan harga yang dipasar

BAB III…………………………………………………………………………….

Kesimpulan…………………………………………………………………………

Daftar pustaka………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Baja dikatakan padu jika kompesisi unsur-unsur paduannya secara khusus, bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur silisium dan mangan. Baja paduan semakin banyak digunakan.Unsur yang paling banyak digunakan untuk baja paduan, yaitu: Cr,Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Cu, Nb dan Zr.

Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan dengan satu atau lebih unsur, tergantung dari karakteristik atau sifat khusus yang dikehendaki. Baja ini memiliki lebih kekuatan, kekerasan, kekerasan panas, memakai perlawanan, kemampukerasan, atau ketangguhan dibandingkan dengan baja karbon. However, they may require heat treatment to achieve such properties.

B. Kandungan Atom atau Unsur kiMIA

Unsur paduan ditambahkan untuk mencapai sifat tertentu dalam materi. Sebagai pedoman, unsur paduan ditambahkan dalam persentase lebih rendah (kurang dari 5%) untuk meningkatkan kekuatan atau kekerasan, atau dalam persentase yang lebih besar (lebih dari 5%) untuk mencapai sifat-sifat khusus, seperti ketahanan korosi atau suhu ekstrim stabilitas.

Mangan(Mg), silicon(Si), atau aluminium(Al) ditambahkan selama pembuatan baja proses untuk menghilangkan oksigen terlarut dari lelehan. Mangan, silikon, nikel, dan tembaga ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dengan membentuk larutan padat di ferit. Kromium, vanadium, molibdenum, dan tungsten meningkatkan kekuatan dengan membentuk fase kedua-karbida. Nikel dan tembaga meningkatkan ketahanan korosi dalam jumlah kecil. Molibdenum membantu untuk melawan embrittlement. Zirconium, cerium, dan kalsium meningkatkan ketangguhan dengan mengendalikan bentuk inklusi. Mangan sulfida, timbal, bismut, selenium, dan telurium-mesin meningkat.

Elemen paduan cenderung yang baik untuk membentuk senyawa atau karbida. Nikel sangat larut dalam ferit, sehingga membentuk senyawa, biasanya Ni 3 Al. Aluminium larut dalam ferit dan membentuk senyawa Al 2 O 3 dan AlN. Silikon juga sangat larut dan biasanya membentuk senyawa SiO 2 • M x O y. Mangan kebanyakan larut dalam membentuk senyawa ferit Mns, MnO • SiO 2, tetapi juga akan membentuk karbida dalam bentuk (Fe, Mn) 3 C. Bentuk kromium partisi antara fasa ferit dan karbida di baja, membentuk (Fe, Cr 3) C, Cr 7 C 3, dan Cr 23 C 6. Jenis bentuk kromium karbida yang tergantung pada jumlah karbon dan jenis-jenis elemen paduan hadir. Tungsten dan molibdenum membentuk karbida jika ada karbon yang cukup dan tidak adanya unsur-unsur pembentuk karbida kuat (yaitu titanium & niobium), mereka membentuk karbida Mo 2 C dan W 2 C, masing-masing. Vanadium, titanium, dan niobium karbida unsur-unsur kuat yang membentuk karbida V 3 C 3, TiC, dan NIC satu demi satu.

Unsur paduan juga memiliki mempengaruhi pada suhu eutektoid baja. Mangan dan nikel eutektoid menurunkan suhu dan dikenal sebagai unsur menstabilkan austenit. Cukup dengan elemen-elemen ini pada struktur austenitik dapat diperoleh pada suhu kamar. Elemen pembentukan karbida eutektoid menaikkan suhu; elemen ini dikenal sebagai unsur menstabilkan ferit.

C. Bentuk Struktur mikro

Baja secara umum memiliki struktur mikro berupa ferit, dan pearlite. Ada beberapa perbedaan struktur mikro yang disebabkan oleh konsentrasi karbon pasa masing masing campuran, Fasa-fasa padat yang ada didalam baja :

a. Ferit (alpha) : merupakan sel satuan (susunan atom-atom yang paling kecil dan teratur) berupa Body Centered Cubic (BCC= kubus pusat badan), Ferit ini mempunyai sifat magnetis, agak ulet, dan agak kuat.

b. Autenit : merupakan sel satuan yang berupa Face Centered Cubic (FCC = kubus pusat muka), Austenit ini mempunyai sifat Non magnetis, dan ulet.

c. Sementid (besi karbida) : merupakan sel satuan yang berupa orthorombik, Sementid ini mempunyai sifat keras dan getas.

d. Perlit : merupakan campuran fasa ferit dan sementid sehingga mempunyai sifat kuat.

e. Delta : merupakan sel satuan yang berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan)

High Speed Steel (HSS) merupakan salah satu bagian dari Tool steel dengan kararakteristik mampu mempertahankan nilai kekerasan pada suhu 300~700 derajat celcius. Selain itu material HSS juga memeliki kadar karbon yang relative lebih tinggi dibandingkan material tool steel lainnya yaitu berkisar 1.5~2.0% C. Unsur-unsur paduan utama yang terdapat dalam material HSS yang akan membentuk karbida yaitu Tungsten, Molybdenum, Vanadium. Chromium. Unsur Nickel dan Manganese tidak terlalu banyak digunakan yaitu berkisar 0.2~0.5%. Penambahan Cobalt, Boron, Niobium merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kinerja material HSS. Material HSS bisa di hasilkan melalui proses pengecoran atau proses metalurgi serbuk. Berikut ini saya tampilkan beberapa struktur mikro material HSS hasil proses pengecoran dengan menggunakan etsa Murakami dengan perbesaran 500X, mikroskop Olympus GX51 Inverted Type

HSS-1.jpg

HSS-2.jpg

HSS-3.jpg

HSS-4.jpg

D. Cara Pembuatan

Proses dalam Dapur Tinggi

Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zat

karbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asam

pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 18000 C dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam.

Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes ke bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan.

Proses reduksi di dalam dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:

Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi :

C+O2 à CO2

sebagian dari CO2 bersama dengan zat arang membentuk zat yang berada ditempat yang lebih atas yaitu gas CO.

CO + C à 2CO

Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 300 sampai 800 C oksid besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO tersebut menurut prinsip :

Fe O + CO à 2FeO+CO

Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi

tidak langsung menurut prinsip :

FeO+CO à FeO+CO2

Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang murni yang mereduksi melainkan persenyawaan zat arang dengan oksigen. sEdangkan reduksi langsung terjadi pada bagian yang terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai berikut.

FeO+C à Fe+CO

CO yang terbentuk itulah yang naik ke atas untuk mengadakan reduksi tidak langsung tadi.

Setiap 4 sampai 6 jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan baru kemudian besi. Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah yang digunakan untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau dituang menjadi balok-balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik pembuatan baja sebagai bahan baku. Besi cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin).

Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi bahanpembuatan pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagai bahan campuran semen. Besi cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi sebelum dituang menjadi balok besin kasar sebagai bahan ancuran di pabrik penuangan, perlu dicampur dahulu di dalam bak pencampur agar kualitas dan susunannya seragam. Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair dari bermacam-macam dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama dan merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung belerang di dalam bak pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas dapur tinggi.

Proses Peleburan Baja

Pada gambar 3 dan 4 ditunjukkan proses peleburan baja dengan menggunakan bahan baku berupa besi kasar (pig iron) atau berupa besi spons (sponge iron). Disampin itu bahan baku lainnya yang biasanya digunakan adalah skrap baja dan bahan-bahan penambah seperti ingot ferosilikon, feromangan dan batu kapur. Proses peleburan dapat dilakukan pada tungku BOF (Basic Oxygen Furnace) atau pada tungku busur listrik (Electric Arc Furnace atau disingkat EAF). Tanpa memperhatikan tungku atau proses yang diterapkan, proses peleburan baja pada umumnya mempunyai tiga tujuan utama, yaitu :

ü mengurangi sebanyak mungkin bahan-bahan impuritas

ü mengurangi sebanyak mungkin bahan-bahan impuritas.

ü mengatur kadar karbon agar sesuai dengan tingkat grade/spesifikasi baja yang diinginkan.

ü menambah elemen-elemen pemadu yang diinginkan.

Proses Peleburan Baja Dengan BOF

Proses ini termasuk proses yang paling baru dalm industri

pembuatan baja. Gambar sketsa dari tungku ini ditunjukkan dalam gambar 7. Terlihat bahwa dalam gambar tersebut bahwa konstruksi BOF relatif sederhana, bagian luarnya dibuat dari pelat baja sedangkan dinding bagian dalamnya dibuat dari bata tahan api (firebrick). Kapasitas BOF ini biasanya bervariasi antara 35 ton sampai dengan 200 ton.

Bahan-bahan utama yang digunakan dalam proses peleburan dengan BOF adalah : besi kasar cair (65-85%), skrap baja (15-35%), batu kapur dan gas oksigen (kemurnian 99,5%). Keunggulan proses BOF dibandingkan proses pembuatan baja lainnya adalah dari segi waktu peleburannya yang relatif singkat yaitu hanya berkisar sekitar 60 menit untuk setiap proses peleburan.

Tingkat efisiensi yang demikian tinggi dari BOF ini disebabkan oleh pemakaian gas oksigen dengan kemurnian yang tinggi sebagai gas oksidator utama untuk memurnikan baja. Gas oksigen dialirkan ke dalam tungku melalui pipa pengalir (oxygen lance) dan bereaksi dengan cairan logam di dalam tungku. Gas oksigen akan mengikat karbon dari besi kasar berangsur-angsur turun sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Disamping itu, selama proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang tinggi sehingga dapat menaikkan temperatur logam cair sampai diatas 1650 oC.

Pada saat oksidasi berlangsung, ke dalam tungku ditambahkan batu kapur. Batu kapur tersebut kemudian mencair dan bercampur dengan bahan-bahan impuritas (termasuk bahan-bahan yang teroksidasi) membentuk terak yang terapung diatas baja cair.

Bila proses oksidasi selesai maka aliran oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat/dikeluarkan dari tungku. Tungku BOF kemudian dimiringkan dan benda uji dari baja cair diambil untuk dilakukan analisa komposisi kimia.

Bila komposisi kimia telah tercapai maka dilakukan penuangan (tapping). Penuangan tersebut dilakukan ketika temperatur baja cair sekitar 1600 oC. Penuangan dilakukan dengan memiringkan perlahan- lahan sehingga cairan baja akan tertuang masuk kedalam ladel. Di dalam ladel biasanya dilakukan skimming untuk membersihkan terak dari permukaan baja cair dan proses perlakuan logam cair (metal treatment). Metal treatment tersebut terdiri dari proses pengurangan impuritas dan penambahan elemen-elemen pemadu atau lainnya dengan maksud untuk memperbaiki kualitas baja cair sebelum dituang ke dalam cetakan.

BAB II

Proses Peleburan Baja Dengan EAF

Proses peleburan dalam EAF ini menggunakan energi listrik. Konstruksi tungku ini ditunjukkan dalam gambar 8. Panas dihasilkan dari busur listrik yang terjadi pada ujung bawah dari elektroda. Energi panas yang terjadi sangat tergantung pada jarak antara elektroda dengan muatan logam di dalam tungku. Bahan elektroda biasanya dibuat dari karbon atau grafit. Kapasitas tungku EAF ini dapat berkisar antara 2 - 200 ton dengan waktu peleburannya berkisar antara 3 - 6 jam.

Bahan baku yang dilebur biasanya berupa besi spons (sponge iron) yang dicampur dengan skrap baja. Penggunaan besi spons dimaksudkan untuk menghasilkan kualitas baja yang lebih baik. Tetapi dalam banyak hal (terutama untuk pertimbangan biaya) bahan

baku yang dilebur seluruhnya berupa skrap baja, karena skrap baja

lebih murah dibandingkan dengan besi spons. Disamping bahan baku diatas, seperti halnya pada proses BOF, bahan-bahan lainnya yang ditambahkan pada EAF adalah batu kapur, ferosilikon, feromangan, dan lain-lain dengan maksud yang sama pula.

Proses basa dan asam dapat diterapkan dalam EAF. Untuk pembuatan baja berupa produk cor maka biasanya digunakan proses

asam, sedangkan untuk pembuatan baja spesial biasanya digunakan proses basa.

Peleburan baja dengan EAF ini dapat menghasilkan kualitas baja yang lebih baik karena tidak terjadi kontaminasi oleh bahan bakar atau gas yang digunakan untuk proses pemanasannya.

A. KLASIFIKASI BAJA PADUAN

1. Berdasarkan persentase paduannya

a. Baja paduan rendah

Bila jumlah unsur tambahan selain karbon lebih kecil dari 8% (menurut Degarmo. Sumber lain, misalnya Smith dan Hashemi menyebutkan 4%), misalnya : suatu baja terdiri atas 1,35%C; 0,35%Si; 0,5%Mn; 0,03%P; 0,03%S; 0,75%Cr; 4,5%W [Dalam hal ini 6,06%<8%]>

b. Baja paduan tinggi

Bila jumlah unsur tambahan selain karban lebih dari atau sama dengan 8% (atau 4% menurut Smith dan Hashemi), misalnya : baja HSS (High Speed Steel) atau SKH 53 (JIS) atau M3-1 (AISI) mempunyai kandungan unsur : 1,25%C; 4,5%Cr; 6,2%Mo; 6,7%W; 3,3%V.

Sumber lain menyebutkan:

a. Low alloy steel (baja paduan rendah), jika elemen paduannya ≤ 2,5 %

b. Medium alloy steel (baja paduan sedang), jika elemen paduannya 2,5 – 10 %

c. High alloy steel (baja paduan tinggi), jika elemen paduannya > 10 %

2. Berdasarkan jumlah komponennya:

a. Baja tiga komponen

Terdiri satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.

b. Baja empat komponen atau lebih

Terdiri dua unsur atau lebih pemadu dalam penambahan Fe dan C. Sebagai contoh baja paduan yang terdiri: 0,35% C, 1% Cr,3% Ni dan 1% Mo.

3. Berdasarkan strukturnya:

a. Baja pearlit (sorbit dan troostit)

Unsur-unsur paduan relatif kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering)

b. Baja martensit

Unsur pemadunya lebih dari 5 %, sangat keras dan sukar dimesin

c. Baja austenit

Terdiri dari 10 – 30% unsur pemadu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya : Baja tahan karat (Stainless steel), nonmagnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel).

d. Baja ferrit

Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak dapat dikeraskan.

e. Karbid atau ledeburit

Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti, Zr).

4. Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya

a. Baja konstruksi (structural steel)

Dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase unsur pemadunya, yaitu baja paduan rendah (maksimum 2 %), baja paduan menengah (2- 5 %), baja paduan tinggi (lebih dari 5 %). Sesudah di-heat treatment baja jenis ini sifat-sifat mekaniknya lebih baik dari pada baja karbon biasa.

b. Baja perkakas (tool steel)

Dipakai untuk alat-alat potong, komposisinya tergantung bahan dan tebal benda yang dipotong/disayat,kecepatan potong, suhu kerja. Baja paduan jenis ini dibedakan lagi menjadi dua golongan, yaitu baja perkakas paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250 °C) dan baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 600°C). Biasanya terdiri dari 0,8% C, 18% W, 4% Cr, dan 1% V, atau terdiri dari 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 2-2,5% V.

c. Baja dengan sifat fisik khusus

Dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu baja tahan karat (mengandung 0,1-0,45% C dan 12-14% Cr), baja tahan panas (yang mengandung 12-14% Cr tahan hingga suhu 750-800oC, sementara yang mengandung 15-17% Cr tahan hingga suhu 850-1000oC), dan baja tahan pakai pada suhu tinggi (ada yang terdiri dari 23-27% Cr, 18-21% Ni, 2-3% Si, ada yang terdiri dari 13-15% Cr, 13-15% Ni, yang lainnya terdiri dari 2-2,7% W, 0,25-0,4% Mo, 0,4-0,5% C).

d. Baja paduan istimewa

Baja paduan istimewa lainnya terdiri 35-44% Ni dan 0,35% C,memiliki koefisien muai yang rendah yaitu :

· Invar : memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu 0 – 100 °C, digunakan untuk alat ukur presisi.

· Platinite : memiliki koefisien muai seperti glass, sebagai pengganti platina.

· Elinvar : memiliki modulus elastisitet tak berubah pada suhu 50°C sampai 100°C. Digunakan untuk pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika.

e. Baja Paduan dengan Sifat Khusus

· Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Sifatnya antara lain:

Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan

Tahan temperature rendah maupun tinggi

Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil

Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus

Tahan terhadap oksidasi

Kuat dan dapat ditempa

Mudah dibersihkan

Mengkilat dan tampak menarik

· High Strength Low Alloy Steel (HSLA)

Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

· Baja Perkakas (Tool Steel)

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:

Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.

Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.

Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.

High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.

Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

5. Klasifikasi lain antara lain :

a. Menurut penggunaannya:

· Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.

· Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.

b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:

· Baja tahan garam (acid-resisting steel)

· Baja tahan panas (heat resistant steel)

· Baja tanpa sisik (non scaling steel)

· Electric steel

· Magnetic steel

· Non magnetic steel

· Baja tahan pakai (wear resisting steel)

· Baja tahan karat/korosi

c. Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:

· Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)

· Baja karbon perkakas (carbon tool steel)

· Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)

· Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)

· Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

d. Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:

· Baja kualitas biasa

· Baja kualitas baik

· Baja kualitas tinggi

B. Sifat-Sifat Teknis Bahan

a) Sifat Mekanis Baja Paduan

Baja paduan merupakan campuran dari baja dan beberapa jenis logam lainnya dengan tujuan untuk memperbaiki sifat baja karon yang relatif mudah berkarat dan getas bila kadar karbonnya tinggi. Selain itu, penambahan unsur paduan juga bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik diantaranya:

· Kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan bentuk di bawah tekanan. Penambahan logam (Ni, Cr, Molibdenum) dengan komposisi sesuai akan menambah kekuatan baja, sebab Ni dan Cr yang ditambahkan akan masuk ke susunan atom dan menggantikan berapa atom C. Penambahan tersebut dapat meningkatkan kekuatan sampai lima kali lipat.

· Elasisitas

Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan unuk kembali ke bentuk semula setelah pembebanan ditiadakan atau dilepas. Modulus elastisitas merupakan indikator dari sifat elastis. Adanya penambahan logam pada baja akan meningkatkan kemampuan elastisitasnya dengan nilai modulus elastisitas yang lebih besar dari sebelumnya. Berikut beberapa logam dan nilai modulus elastisitasnya jika ditambahkan pada baja:

· Batas mulur (Plastisitas)

Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan untukberubah bentuk secara permanen setelah diberi beban. Logam yang ditambahkan berupa nikel, vanadium, titanium, tungsten, chrome dsb akan meningkatkan nilai batas mulur. Hal tersebut disebabkan dengan penambahan logam yang memiliki batas mulur tinggi akan menghasilkan baja paduan yang batas mulurnya tinggi pula.

· Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu material untuk menahan tarikan dua gaya yang saling berlawanan arah dan segaris. Logam Ni dan Cr merupakan bahan yang biasa ditambahankan untuk meningkatkan kemampuan menahan tariakan, selain sebagai penambah kekutan tekan.

· Keuletan

Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk diregang atau ditekuk secara permanent tanpa mengakibatkan pecah atau patah. Baja dengan kandungan karbon rendah memiliki keuletan yang tinggi, sehingga dengan paduan logam lain kadar karbonnya akan turun. Selain itu, kandungan fosfor pada baja paduan yang rendah akan meningkatkan keuletannya.

· Tahan aus

Tahan aus merupakan. Paduan logam yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan tahan aus diantaranya nikel, chrom, dan vanadium.

Efek utama elemen paduan utama untuk baja [8]

Elemen

Persentase

Fungsi utama

Aluminium

0.95–1.

Paduan unsur dalam nitriding baja

Bismut

- --

Meningkatkan mesin

Boron

0.001–0.003

Powerfull agen kemampukerasan

Kromium

0.5–2

Naik kemampukerasan

4–18

Tahan Korosi

Tembaga

0.1–0.4

Tahan Korosi

Molybdenum

0.2–5

Stabil karbida; menghambat pertumbuhan butir

Nikel

2–5

Toughener Toughener

12–20

Tahan terhadap Korosi

Silicon

0.2–0.7

Meningkatkan kekuatan

2

Spring Baja

Persentase tinggi

Memperbaiki sifat-sifat magnetik

Belerang

0.08–0.15

mesin bebas properti

Titanium

-

Perbaikan karbon dalam partikel inert; mengurangi kekerasan di krom martensit baja

Tungsten

-

Kekerasan pada temperatur tinggi

Vanadium

0.15

Stabil karbida; meningkatkan kekuatan sementara tetap mempertahankan keuletan; mempromosikan struktur butir halus

http://www.tppinfo.com/web_pic/ode001.gif

Gambar Kurva Tegangan dan Regangan (baja paduan AISI 4.140)

b) Sifat Pengaruh Lingkungan

Korosi merupakan proses elektrokimia yang terjadi pada logam dan tidak dapat dihindari karena merupakan suatu proses alamiah. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya korosi, yaitu: sifat logam, yang meliputi perbedaan potensial, ketidakmurnian, unsur paduan, perlakuan panas yang dialami, dan tegangan, serta faktor lingkungan yang meliputi udara, temperatur, mikroorganisme. Baja paduan akan memiliki ketahanan terhadap korosi jika dicampur dengan Tembaga yang berkisar 0,5-1,5% tembaga pada 99,95-99,85 % Fe, dengan Chromium, atau dicampur dengan Nikel.

Baja Paduan tahan terhadap perubahan suhu, ini berarti sifat fisisnya tidak banyak berubah.

· Penambahan Molibdenum akan memperbaiki baja menjadi tahan terhadap suhu tinggi,liat dan kuat

· Penambahan Wolfram dan penambahan Kobalt juga memberikan pengaruh yang sama seperti pada penambahan Molibdenum yaitu membuat baja paduan tahan terhadap suhu tinggi

C. Contoh Penggunaan/Aplikasi di Bidang Teknik Pertanian/Teknik Mesin

Penggunaan baja paduan banyak sekali pada bidang teknik pertanian atau teknik mesin karena baja paduan memiliki kelebihan yang berbeda sesuai dengan campuran jenis logam yang digunakan.

Penggunaan baja paduan pada bidang teknika adalah mesin penghancur plastik. Pada mesin ini penggunaan baja paduan berada pada bagian pisau yang membuat pisau tersebut mudah di asah dan mudah diganti jika sudah aus, katup coran, kawat yang terbuat dari baja karbon, rangka mesin perontok padi, gear pada mesin milling, alat tap, pipa, dan masih banyak lagi alat atau mesin yang menggunakan baja karbon.

Alat Penghancur Plastik

Kawat Baja Karbon

Katup Koran

Mesin Perontok Padi

Gear

Pipa

Tap

D. Standarisasi dan Pengkodean

Baja memilki standar dan pengkodean yang bermacam-maca dari Amerika hingga Jepang pun mengkodekan jenis baja. Jenis-jenis Kode tersebut adalah AISI(American Iron Steel Institute), SAE(Society for Automotive Engineering), UNS (Unified Numbering System), ASTM(American Standard for Testing and Material), JIS (Japanese Industrial Standard), DIN (Deutsches Institut fur Normung), ASME(American Society of Mechanical Engineers), CEN(Committee European de Normalization), ISO(International Standardization Organization), dan Association francaise de normalization (AFNOR).

Standarisasi untuk pengkodean SAE memiliki cara penulisan sebagai berikut:

Capture.JPG

Untuk dua angka pertama dalam sebutan ini menandakan paduan utama (s) dari baja. Dua angka berikutnya dalam penunjukan menandakan jumlah karbon dalam baja. Masing-masing unsur logam lainnya memilki angka kode yang mengisi digit pertama, yaitu:

Baja Karbon:

  • Digit pertama adalah "1" seperti dalam 10xx, 11xx, dan 12xx
  • Digit kedua menjelaskan proses: "1" adalah resulfurized dan "2" adalah resulfurized dan rephosphorized.

Baja Mangan:

  • Digit pertama adalah "1" seperti dalam 13xx dan, memang, baja karbon. Namun, karena mangan adalah normal produk baja karbon membuat AISI / SAE telah memutuskan untuk tidak mengklasifikasikan sebagai baja paduan.
  • Digit kedua selalu "3"

Baja Molybdenum:

  • Digit pertama adalah "4" seperti dalam 40xx dan 44xx.
  • Angka kedua menunjuk persentase molibdenum dalam baja.

Baja Kromium:

  • Digit pertama adalah "5" seperti dalam 51xx dan 52xx
  • Angka kedua menunjuk persentase kromium dalam baja.

Baja paduan lebih satu unsur:

  • Baja ini mengandung tiga paduan
  • Digit pertama dapat "4", "8", atau "9" tergantung pada paduan dominan
  • Angka kedua menunjuk persentase reaming dua paduan.

Data pengkodean baja paduan sebagai berikut:

Kode SAE

Komposisi

13xx

Mn 1.75%

40xx

Mo 0.20% or 0.25% or 0.25% Mo & 0.042% S

41xx

Cr 0.50% or 0.80% or 0.95%, Mo 0.12% or 0.20% or 0.25% or 0.30%

43xx

Ni 1.82%, Cr 0.50% to 0.80%, Mo 0.25%

44xx

Mo 0.40% or 0.52%

46xx

Ni 0.85% or 1.82%, Mo 0.20% or 0.25%

47xx

Ni 1.05%, Cr 0.45%, Mo 0.20% or 0.35%

48xx

Ni 3.50%, Mo 0.25%

50xx

Cr 0.27% or 0.40% or 0.50% or 0.65%

50xxx

Cr 0.50%, C 1.00% min

50Bxx

Cr 0.28% or 0.50%

51xx

Cr 0.80% or 0.87% or 0.92% or 1.00% or 1.05%

51xxx

Cr 1.02%, C 1.00% min

51Bxx

Cr 0.80%

52xxx

Cr 1.45%, C 1.00% min

61xx

Cr 0.60% or 0.80% or 0.95%, V 0.10% or 0.15% min

86xx

Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.20%

87xx

Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.25%

88xx

Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.35%

92xx

Si 1.40% or 2.00%, Mn 0.65% or 0.82% or 0.85%, Cr 0.00% or 0.65%


E. Bentuk, Ukuran, dan Harga yang Ada di pasar

Bentuk

Ukuran /Bentuk

Harga

Mur dan Baut

10

Rp 1000

12

Rp1250

14

Rp1500

Palu

Rp 21.000

Gunting

Rp 27.500

Gear & Rantai

1 Set

Rp 120.000

Obeng

Rp 15.000 - Rp 55000

Tang Potong

Rp 13.000

Pipa

0.5 inchi panjang 6 m

Rp 150.000

2 inchi

Rp 550.000

Gembok

20 mm

Rp 8.000

30 mm

Rp 12.000

35 mm

Rp 20.000

Ragum

3 inchi

Rp 100.000

8 inchi

Rp 750.000

BAB III

Kesimpulan

Pada bahasan diatas yang membahas tentang logam baja,baja dikatakan padu jika komposisi unsur-unsur paduannya secara khusus bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur sisilium dan mangan. Baja didalamnya banyak terdapat kandungan-kandungan unsur kimia diantaranya kandungan atom atau unsur-unsur kimia dan bentuk-bentuk struktur mikro.

Adapun proses-proses pembuatanya yaitu diantaranya

- Proses dapur tinggi

- Proses peleburan baja

- Proses peleburan baja dengan BOF

- Proses peleburan baja dengan EAF

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim].2009.Alloy Steel. http://en.wikipedia.org. [Diakses pada tanggal 4 November 2009].

Agung Gregorious. 2009. Perlakuan Panas (heat treatment) pada Baja. http:// gregoriousagung.wordpress.com. [Diakses pada tanggal 28 November2009].

Henkel,Daniel P. 2002. Structure and Properties of Engineering Materials. New York: McGraw-Hill Companies.

Prasetyo,Yos. 2009. The Beauty of High Speed Steal. http://www.bp.blogspot.com . [Diakses pada tanggal 29 November 2009].

Rahayu SS. 2009. Baja Paduan. http://www.Chem-Is-Try.Org. [Diakses pada tanggal 30 November 2009].

Surdia Tata dan Shinroku Saito.1999.Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Syuaib. M Faiz. 2006. Modul Penuntun Kuliah dan Praktikum Perbengkelan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

http://www.engineeringnews.co.za/article/steel-sales-increase-in-first-half-of-2008-2008-08-15

http://www.tradeindia.com/fp247342/Alloy-Steel-Wire.html

http://www.indiamart.com/vinayakaelectro/steelcastings-valvebody.html#low-alloy-steel-castings

http://wb9.itrademarket.com/pdimage/22/699322_perontok-mobile2.jpg

http://www.evroskop.com/img/spur_gear.jpg

http://okasatria.blogspot.com